Dalam beberapa bulan terakhir, Apple menghadapi sejumlah masalah dengan bank Australia, seperti banyak di antaranya mereka enggan melalui lingkaran biaya yang diwajibkan oleh Apple Pay. Namun seiring berlalunya waktu, Apple Pay tiba di negara ini pada tahun 2015, jumlah bank semakin meningkat.
Namun, jika Apple ingin menjangkau lebih banyak calon pelanggan, opsi terbaik adalah mencapai kesepakatan dengan bank terbesar di negara itu. kesepakatan yang akhirnya mereka capai seperti yang bisa kita baca di akun Twitter Commonwealth Banck Australia, di mana ia telah mengumumkan peluncuran Apple Pay.
Bank ini mengumumkan beberapa bulan lalu bahwa Apple Pay akan segera tersedia untuk semua pelanggannya tanpa menentukan tanggal perkiraan kapan saja. Nampaknya negosiasi antara kedua perusahaan sudah berada di jalur yang benar, tetapi mereka lebih keras dari yang diharapkan kedua belah pihak.
Bank ini adalah salah satu bank yang diinginkan tahun lalu memboikot teknologi pembayaran nirkabel Apple di negara yang meminta kepada pemerintah agar perusahaan yang berbasis di Cupertino mengizinkan mereka mengakses chip NFC untuk menghindari keharusan melalui cincin Apple Pay dan dengan demikian menawarkan sistem pembayaran langsung melalui telepon seluler yang menggunakan teknologi NFC., seolah-olah mereka bisa lakukan di ekosistem Android.
Untungnya bagi Apple, Pengadilan Persaingan dan Pertahanan Konsumen menyatakan hal itu bank tidak punya hak untuk meminta agar Apple membuka teknologinya kepada pihak ketiga, sebuah langkah yang menurut Apple dapat membahayakan semua informasi yang disimpan di perangkat.
Saat ini, Apple Pay tersedia di: Jerman, Australia, Brasil, Belgia, Kanada, Tiongkok, Denmark, Finlandia, Prancis, Hong Kong, Irlandia, Pulau Man, Guirney, Italia, Jepang, Jersey, Norwegia, Selandia Baru, Rusia, Polandia, San Marino, Singapura, Spanyol, Swiss, Swedia, Taiwan, Ukraina, Uni Emirat Arab, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Kota Vatikan.